Nats Alkitab : Galatia 6:13-14
Penulis : G.I. Swannius Bong
Demi memperoleh penghormatan dan nama baik, seseorang dapat begitu serius dan berjuang sekuat tenaga untuk meraihnya. Jepang pada era perang bahkan mengenal istilah Seppuku, yaitu tindakan bunuh diri demi memulihkan nama baik dan kehormatan. Sebab nilai hidup dan arti hidup dalam nama baik dianggap sangat mahal dan membanggakan. Semangat ini lahir dari dorongan untuk tidak ingin dipandang kecil, tidak berharga, dan tidak bernilai. Inilah cara pandang serta nilai-nilai dunia.
Paulus dalam nas hari ini melakukan kebalikan dari apa yang dikejar dunia. Ia berkata: “Sekali-kali tidak mau aku bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus.” Salib adalah lambang penghukuman dan kehinaan. Bagi dunia, bangga dengan salib berarti bangga pada sesuatu yang dipandang rendah, tidak berharga, bahkan hina. Tetapi bagi Paulus, kerendahan menurut pandangan dunia bukanlah sesuatu yang memalukan. Kerendahan itu baik, kelemahan itu baik—semua karena Yesus hadir di dalamnya. Karena itu, ukuran dan perspektif dunia tidak lagi menjadi standar baginya. Tidak ada yang layak dimegahkan dari hal-hal lahiriah (ay. 13). Paulus meletakkan kebanggaannya pada salib dalam dua hal penting. Pertama, Paulus telah disalibkan bagi dunia, artinya ia telah mati terhadap keinginan dan kecintaan pada dunia. Kuasa dosa tidak lagi berkuasa atas dirinya, sebab ia telah menang bersama Kristus. Kedua, melalui kalimat “aku bagi dunia” Paulus menegaskan bahwa fokus hidupnya adalah membawa salib Kristus—yang dipandang rendah oleh dunia—supaya dunia mengalami kemenangan yang sama seperti dirinya.
Saudaraku, jangan letakkan kebanggaan kita pada nilai dan ukuran dunia. Semua yang lahiriah itu fana dan sementara: kekayaan, prestasi, jabatan, kinerja, maupun nama besar—semuanya rapuh dan mudah hancur. Hari ini kita diingatkan untuk meletakkan kebanggaan kita hanya pada salib Kristus. Hinaan yang mendatangkan kemuliaan. Kerendahan yang meninggikan bersama Allah. Sesuatu yang dianggap tidak bernilai oleh dunia justru menjadi harapan satu-satunya yang tak tertandingi, yang mendatangkan keselamatan. Banggalah pada salib Kristus. Banggalah karena kita sungguh-sungguh mati bagi dunia dan menang dalam Kristus. Banggalah pada salib Kristus dengan mengerjakan misi Allah bagi dunia—memberitakan Yesus yang tersalib itu agar dunia diselamatkan.
“Bangga akan salib Kristus dengan mati bagi dunia dan hidup memberitakan Nama-Nya”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Apa yang membuat Salib yang dipandang hina dapat menjadi kebanggaan orang percaya?
2. Apa yang anda lakukan sebagai ekspresi kebanggaan kepada Salib Kristus?