Nats Alkitab : Markus 12:30
Penulis : G.I. Widya Tuluswati
Di suatu kota kecil, tinggal seorang pemudi yang sangat setia mengikuti setiap acara yang gereja adakan. Mulai ibadah Minggu, ibadah tengah Minggu, ibadah pemuda, bahkan setiap acara pembinaan. Namun ia merasakan kelelahan dan kejenuhan dalam semua kegiatan yang ia ikuti, yang seharusnya membangun semangat dan kerinduan untuk semakin giat melayani Tuhan. Dalam perenungannya ia menyadari apa yang ia lakukan hanya melakukan perintah, tugas dan kewajiban sebagai orang Kristen. Ia tidak melakukannya karena mengasihi Allah dengan segenap hati dan jiwanya.
Jiwa (Ibrani=nephesh, Yunani=psyche) yang memiliki arti nafas hidup, esensi batin, hasrat, dan tempat kepribadian kita. Jiwa bukan hanya bagian spiritual yang tidak terlihat, tetapi merujuk pada keseluruhan keberadaan diri kita. Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa yaitu mengarahkan dan mempersembahkan seluruh hidup dan keberadaan kita kepada Tuhan. Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa berarti memiliki kerinduan yang mendalam akan kehadiran-Nya dalam hidup kita, dan sebaliknya merasakan kehampaan ketika jauh dengan Tuhan.
Jiwa yang mengasihi Tuhan akan terus merindukan persekutuan dengan Tuhan, memiliki semangat dan sukacita yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan. Bergairah dalam mengikuti Tuhan, mengarahkan seluruh hidup kepada Tuhan dan mau berkomitmen serta mendedikasikan hidupnya untuk Tuhan. Jiwa yang mengasihi Allah adalah jiwa yang menjadikan Tuhan menjadi bagiannya dan berusaha untuk menyenangkan-Nya. Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa juga berarti membiarkan Tuhan menyentuh dan memulihkan bagian terdalam dari hidup kita, yang diwujudkan dalam ekspresi kasih dan membentuk warisan rohani.
Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa berarti mengintegrasikan semua aspek jiwa (pikiran, kehendak, perasaan) kita untuk mengasihi Dia
Thomas Aquinas.
Pertanyaan untuk direnungkan :
1. Apakah anda pernah merasakan kelelahan, rasa bosan atau merasa kering dalam hidup pelayananmu?
2. Apa yang kamu lakukan saat mengalami titik jenuh dalam hidup rohanimu?