Nats Alkitab : 2 Korintus 4:17-18
Penulis : Pdt. Rony Sitorus
Florence Chadwick adalah perenang Amerika yang terkenal dengan renang perairan terbuka jarak jauh. Pada suatu pagi di tahun 1952, Chadwick mencoba sebuah tantangan baru untuk berenang dari Pulau Catalina menuju Pantai California. Pagi itu kabut sangat tebal sehingga Chadwick tidak dapat melihat apa yang ada di depannya. Setelah berenang selama 15 jam, Chadwick meminta untuk diangkat ke atas perahu pengiringnya. Hanya 800 meter lagi dari tujuan akhirnya, Chadwick menyerah. Dalam wawancaranya ia berkata, “Bukannya saya mencari-cari alasan. Tapi seandainya saya bisa melihat daratan, saya pasti berhasil.” Chadwick menjadi lemah dan gagal karena ia tidak mampu melihat tujuan akhirnya.
Dalam nas hari ini, Rasul Paulus menyebut penderitaan dalam pelayanan yang ia alami adalah "ringan". Padahal secara manusia apa yang dialami Paulus sangat berat. Dia mengalami penganiayaan, penjara, cambuk, kelaparan, dan penderitaan lainnya di dalam pelayanan. Tapi dibanding kemuliaan kekal yang menanti, penderitaan ini menjadi ringan dan sementara. Paulus mengarahkan pandangannya kepada tujuan akhir, yaitu kekekalan. Di dalam 2 Timotius 4:8, Paulus telah melihat mahkota yang disediakan Tuhan untuknya. Walaupun dia masih ada di dunia, namun dia dapat melihat kekekalan dengan mata imannya. Hal ini lah yang menjadi penghiburan dan kekuatan bagi Paulus dalam melayani Tuhan. Walaupun kehidupan pelayanannya berat, namun karena dia mampu memandang tujuan akhir, yaitu kekekalan; dia menjadi kuat dan bertahan dalam pelayanan.
Setiap kita yang telah terlibat dalam pelayanan, pasti sepakat bahwa dalam pelayanan seringkali kita menghadapi berbagai tantangan. Ada banyak orang mundur dalam melayani Tuhan, karena merasa tidak sanggup untuk menanggung beban pelayanan yang begitu berat. Namun Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita, untuk memandang pada kekekalan. Tuhan menyediakan mahkota kekal bagi kita yang setia melayani Tuhan. Hal ini akan menjadi penghiburan bagi kita. Sekalipun pelayanan kita banyak tantangan, namun suatu saat nanti di kekekalan kita akan bertemu dengan Tuhan Yesus; Pribadi yang sangat mengasihi kita. Disana Dia akan menyambut kita, dan menganugerahkan mahkota surgawi kepada kita.
“Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan, sebab dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1Korintus 15:58)
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Apakah anda sudah memandang pelayanan yang anda jalani dengan perspektif kekekalan, atau masih terfokus pada kesulitan dan tantangan yang anda hadapi saat ini?
2. Dalam menghadapi tantangan pelayanan, apakah anda terus mengarahkan mata iman anda kepada Kristus dan janji mahkota kekal yang telah disediakan-Nya?