Di era perubahan yang serba cepat ini, banyak program pelatihan terasa usang sebelum dimulai. Seringkali, metode konvensional berfokus pada penyampaian konten secara satu arah, seolah-olah semua peserta memiliki kebutuhan yang sama. Hasilnya? Peserta merasa bosan, tidak terlibat, dan yang paling penting, tidak mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di tempat kerja. Bukankah kita sudah menghabiskan waktu, energi, dan uang untuk solusi yang tidak efektif
Namun, ada sebuah pendekatan yang mampu mengubah semua ini. Sebuah metode yang tidak hanya berfokus pada "apa" yang diajarkan, tetapi juga pada "siapa" yang belajar. Itulah Design Thinking. Dengan menempatkan peserta didik sebagai titik awal dari setiap keputusan desain, kita dapat menciptakan pengalaman belajar yang terasa personal, relevan, dan memberdayakan.